1. Peranan dan manfaat etika
bisnis dalam pemasaran
Etika bisnis dalam
perusahaan mempunyai peran penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang
kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan
nilai ( value-creation ) yang tinggi, diperlukan suatu landsan yang kokoh. Biasanya
dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, system prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Etika bisnis yang
baik dalam perusahaan dapat menguntungkan baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang, karena :
· Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya
kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun eksternal.
· Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
· Melindungi prinsip kebebasan berniaga.
· Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak dipungkiri,
tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan
balasan dari konsumen dan masyarakat sehingga akan kontra produktif, misalnya
melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain
sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai
perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai etika bisnis,
pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang
tinggi pula, terutama apabila perusahaaan tidak mentolerir tindakan yang tidak
etis. Misalnya diskriminsi dalam sistem jenjang karier.
Kegiatan pemasaran
adalah kegiatan menciptakan, mempromosikan, dan menyampaikan barang atau jasa
kepada para konsumennya. Pemasaran juga berupaya menciptakan nilai yang lebih
dari pandangan konsumen atau pelanggan terhadap suatu produk perusahaan
dibandingkan dengan harga barang atau jasa dimaksud serta menampilkan nilai
lebih tinggi dengan produk pesaingnya.
Pada dasarnya
kegiatan pemasaran merupakan fungsi utama dalam menentukan bisnis perusahaan.
Tenaga pemasaran merupakan sarana penghubung utama perusahaan dengan konsumen
atau merupakan ujung tombak bisnis perusahaan. Kegiatan pemasaran untuk produk
barang dan jasa, tentu saja berbeda dalam penanganannya. Biasanya untuk produk
barang sering kali diiklankan di media, sedangkan untuk jasa secara etis dan
moral relative sangat sedikit yang diiklankan kepada umum secara terbuka.
Dengan perkembangan
teknologi informasi yang pesat, pemasaran bisa dilakukan dengan situs-situs,
email dan lain-lain. Semua dapat dilakukan secara cepat, efisien dan tanpa
batasan wilayah dan waktu. Sehingga persaingan produk dan jasa saat ini semakin
ketat, Oleh karena itu, pemasar dituntut kreatif dan inovatif dalam melakukan
kegiatan pemasatan tersebut.
Dalam persaingan
pemasaran yang begitu ketat, kadang kita menemukan perusahaan yang melakukan
pemasaran tanpa memperhatikan etika. Hal ini mungkain secara jangka pendek untung,
namun jika untuk jangka panjang akan rugi. Karena masyarakat akan meninggalkan
perusahaan yang melakukan kegiatan yang tidak etis tersebut.
Ada tiga faktor yang
dapat mempengaruhi seorang manajer pemasaran untuk melakukan tindakan tidak
etis, yaitu:
1. Manajer sebagai pribadi manusia, ada rasa
ingin memenuhi kebutuhan pribadinya, untuk menangkalnya dibutuhkan pendidikan
agama dan moral uang baik.
2. Kepentingan korporasi,
adanya tekanan majemen yang membuat seorang manajer dipaksa dengan kondisi
tertentu biasanya dengan target yang sulit dicapai sehingga melakukan apapun
untuk mencapainya.
3. Lingkungan, yang ada di sekitarnya
yang langsung maupun tidak langsung membentuk perilaku manajer pemasaran itu.
Definisi konsep
pemasran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan salah satu syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Dengan adanya pemasaran konsumen tidak perlu lagi memenuhi
kebutuhan pribado secara sendiri-sendiri dengan melakukan pertukaran antara
konsumen dengan pelaku pemasaran sehingga aka nada banyak waktu konsumen untuk
kegiatan yang dikuasai atau di sukai.
Adapun fungsi-fungsi
pemasaran adalah ebagai berikut:
1.
Fungsi Pertukaran
Dengan adanya pemasaran, pembeli dapat membeli produk dari produsen
dengan menukar uang dengan produk ataupun produk dengan produk (barter).
2.
Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi fisik
suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk mendekati
konsumen.
3.
Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan
produk dari tangan prosusrn kr tangan konsumen dapat dilakukan melalui
perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi
fisik.
Oleh karena itu, hal
yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran atas produk barang atau jasa adalah
konsumen. Konsumen harus menerima perlakuan yang layak dan baik dari
produsennya, atau dalam hal ini sebagai pelaku bisnis harus menerapkan
etika-etika yang baik dan benar.
2.
Peranan
dan manfaat etika bisnis dalam keuangan
Fungsi keuangan bertujuan untuk
mengatur pencarian sumber – sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan
kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya itu. Sumber dana
yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern
yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang
berasal dari luar perusahaan itu sendiri. Sumber dana intern itu sendiri adalah
merupakan dana yang telah dihasilkan oleh bagian pemasaran sebagai akibat dari
transaksi penjualan yang telah dilakukan dalam proses pemasaran. Sedangkan
sumber dana ekstern adalah berasal dari masyarakat umum yang dalam hal ini
berupa pembelian saham oleh masyarakat kepada saham-saham yang telah
dikeluarkan atau diemisi oleh perusahaan tersebut. Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh
suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode
etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang
memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama
anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan
juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau
masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya
karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam
kode etik profesi. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk
mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah
ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban
yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Kasus enron, xerok,
merck, vivendi universal dan bebarapa kasus serupa lainnya telah membuktikan
bahwa etika sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa etika di dalam bisnis, maka
perdaganan tidak akan berfungsi dengan baik. Kita harus mengakui bahwa
akuntansi adalah bisnis, dan tanggung jawab utama dari bisnis adalah memaksimalkan
keuntungan atau nilai shareholder. Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa
memperhatikan etika, maka hasilnya sangat merugikan. Banyak orang yang
menjalankan bisnis tetapi tetap berpandangan bahwa, bisnis tidak memerlukan
etika.
Manajemen
keuangan adalah manajemen yang mengaitkan pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh
dari suatu perusahaan. Manajemen terhadap fungsi keuangan adalah semua
kegiatan/aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana
yang dibutuhkan oleh perusahaan menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Manajemen keuangan dalam perkembangannya
telah berubah:
a)
Dari studi yang bersifat deskriptif menjadi studi yang meliputi analisis dan
teori yang normatif.
b)
Dari bidang yang meliputi penggunaan dana/alokasi dana menjadi manajemen dari
aktiva dan penilaian perusahaan di dalam pasar secara keseluruhan.
c)
Dari bidang yang menekankan pada analisis eksternal perusahaan menjadi bidang
yang menekankan pada pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
Pada dasarnya
masalah manajemen keuangan adalah:
"Menyangkut masalah keseimbangan
finansial di dalam perusahaan, yaitu mengadakan keseimbangan antara aktiva
dengan pasiva yang dibutuhkan serta mencari susunan kualitatif daripada aktiva
dan pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya."
a)
Pemilihan susunan kualitatif daripada aktiva akan menentukan "Struktur
Kekayaan Perusahaan". Dengan mengklasifikasi aktiva produktif akan dapat meningkat
kinerja keuangan perusahaan tersebut, seperti: tanah, modal, dan sebagainya.
b)
Pemilihan susunan kualitatif daripada pasiva akan menentukan "Struktur
Finansial" dan "Struktur Modal" Perusahaan.
Dengan
pemilihan susunan yang tepat komposisi ini akan membantu perusahaan dalam
mengatur neraca maupun cash fine perusahaan
dengan baik dalam mencapai profit.
Peranan
Manajemen Keuangan dalam Perusahaan (Peluang Karier dalam Manajemen Keuangan)
Peranan
manajemen keuangan dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap
tiga keputusan pokok manajemen keuangan pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva secara efisien.
b. Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
c. Menghadapi tantangan dalam
mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan yang terjadi pada: persaingan
antarperusahaan; perekonomian dunia yang tidak menentu; perubahan teknologi;
dan tingkat inflasi dan bunga yang berfluktuasi.
Etika Dalam Akuntansi Keuangan
Dan Manajemen serta cakupan istilah didalamnya.
Etika dalam
akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu Bidang keuangan yang merupakan
sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap
kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di
pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan.
Persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen prinsip akuntansi yang
diterima baik dalam akuntansi dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga
merupakan prisnsip pengukuran yang Releven dalam akuntansi manajemen dan
menggunakan system informasi operasi yng sama sebagai bahan baku untuk
menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya. Sebagai auditor memiliki
beberapa isilah seperti dibawah ini antara lain :
•
Competence
Auditor harus
menjaga kemampuan dan pengetahuan profesional mereka pada tingkatan yang cukup
tinggi dan tekun dalam mengaplikasikannya ketika memberikan jasanya.
•
Confidentiality
Auditor harus
Menahan diri supaya tidak menyingkap informasi rahasia, Menginformasikan pada
bawahan (subordinat) dengan memperhatikan kerahasiaan informasi dan Menahan
diri dari penggunaan informasi rahasia yang diperoleh.
•
Integrity
Auditor menghindari
konflik kepentingan yang tersirat maupun tersurat, Auditor harus jujur
dan bersikap adil serta dapat dipercaya dalam hubungan profesionalnya.
•
Obyektivitas Akuntan Manajemen (Objectivity of Management Accountant)
Auditor tidak boleh
berkompromi mengenai penilaian profesionalnya karenadisebabkan prasangka,
konflik kepentingan dan terpengaruh orang lain.
•
WHISTLE BLOWING
Merupakan tindakan yang
dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan
kekurangan yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain,
berkaitan dengan kecurangan yang merugikan perusahaan sendiri maupun pihak
lain.
Whistle bowing
dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.
Whistle
blowing internal Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang
dilakukan karyawan kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya
2.
Whistle
blowing eksternal Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang
dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada masyarakat karena
kecurangan itu akan merugikan masyarakat.
•
Creative Accounting
Creative Accounting adalah semua
proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan
akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk
memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Pihak-pihak yang
terlibat di dalam proses creative accounting, seperti manajer, akuntan
(sepengetahuan saya jarang sekali ditemukan kasus yang melibatkan akuntan dalam
proses creative accounting karena profesi ini terikat dengan aturan-aturan
profesi), pemerintah, asosiasi industri, dll.
Creative accounting melibatkan
begitu banyak manipulasi, penipuan, penyajian laporan keuangan yang tidak
benar, seperti permainan pembukuan (memilih penggunaan metode alokasi,
mempercepat atan menunda pengakuan atas suatu transasksi dalam suatu periode ke
periode yang lain).
•
Fraud (Kecurangan)
Fraud sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan sumber daya
perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh
keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah
penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu, menggelapkan dan
mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah merubah asset/kekayaan
perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk kepentingan
dirinya.
•
Fraud Auditing
Karakteristik kecurangan Dilihat dari pelaku fraud
auditing maka secara garis besar kecurangan bisa dikelompokkan menjadi dua
jenis :
1. Oleh pihak perusahaan, yaitu
:
A. Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul
karena kecurangan pelaporan keuangan (misstatements
arising from fraudulent financial reporting, untuk menghidari hal tersebut ada
baiknya karyawan mengikuti auditing workshop dan fraud workshop)
B. Pegawai untuk keuntungan
individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (misstatements
arising from misappropriation of assets).
2. Oleh pihak di luar
perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Kecurangan pelaporan keuangan
biasanya dilakukan karena dorongan dan ekspektasi terhadap prestasi pengubahan
terhadap catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber
penyajian kerja manajemen. Salah saji yang timbul karena kecurangan terhadap
pelaporan keuangan lebih dikenal dengan istilah irregularities
(ketidakberesan). Bentuk kecurangan seperti ini seringkali dinamakan kecurangan
manajemen (management fraud), misalnya berupa : manipulasi, pemalsuan,
atau laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja
menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi, kejadian, atau
informasi penting dari laporan keuangan, untuk itu sebaiknya anda mengikuti auditing workshop dan fraud workshop. Salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva Kecurangan
jenis ini biasanya disebut kecurangan karyawan (employee fraud). Salah
saji yang berasal dari penyalahgunaan aktiva meliputi penggelapan aktiva
perusahaan yang mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum(ada baiknya karyawan mengikuti seminar fraud dan seminar auditing). Penggelapan aktiva umumnya dilakukan oleh karyawan yang
menghadapi masalah keuangan dan dilakukan karena melihat adanya peluang
kelemahan pada pengendalian internal perusahaan serta pembenaran terhadap
tindakan tersebut.
Contoh salah saji jenis ini
adalah :
•
Penggelapan
terhadap penerimaan kas.
•
Pencurian
aktiva perusahaan.
•
Mark-up
harga
•
Transaksi
“tidak resmi”.
•
Akuntan
manajemen memiliki tanggung jawab untuk :
1. Mempertahankan
tingkat yang memadai kompetensi profesional dengan pengembangan pengetahuan dan
keterampilan,
2. Melakukan
tugas mereka sesuai dengan hukum yang berlaku, peraturan, standar profesional
dan standar teknis,
3. Membuat
laporan yang jelas dan komprehensif untuk memperloleh informasi yang relevan
dan dapat diandalkan.
A. Kerahasiaan
(Confidentiality)
Auditor
harus dapat menghormati dan menghargai kerahasiaan informasi yang diperoleh
dari pekerjaan dan hubungan profesionalnya.
Akuntan manajemen memiliki tanggung
jawab untuk :
1. Merahasiakan
informasi yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali bila diizinkan oleh
yang berwenang atau diperlukan
secara hukum.
2.
Berdasarkan sub ordinat informasi mengenai kerahasiaan informasi adalah sebagai
bagian dari pekerjaan mereka untuk memantau dan mempertahankan suatu
kerahasiaan informasi.
3. Tidak
menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan untuk mendapatkan
keuntungan ilegal atau tidak etis melalui pihak ketiga.
B. Kejujuran
(Integrity)
Auditor harus jujur dan bersikap adil serta dapat dipercaya
dalam hubungan profesionalnya.
Tanggung jawab akuntan manajemen :
1. Menghindari konflik kepentingan yang
tersirat maupun tersurat.
2. Menahan diri
dan tidak terlibat dalam segala aktivitas yang dapat menghambat
kemampuan.
3.
Menolak
hadiah, permintaan, keramahan atau bantuan yang akan mempengaruhi segala macam
tindakan dalam pekerjaan.
4.
4. Mengetahui dan mengkomunikasikan batas-batas
profesionalitas.
5. Mengkomunikasikan informasi yang baik
maupun tidak baik
6. Menghindari diri
dalam keikutsertaan atau membantu kegiatan yang akan mencemarkan nama baik
profesi.
D.
Obyektivitas Akuntan Manajemen (Objectivity of Management Accountant)
Auditor
tidak boleh berkompromi mengenai penilaian profesionalnya karenadisebabkan
prasangka, konflik kepentingan dan terpengaruh orang lain.
Akuntan
manajemen memiliki tanggung jawab untuk :
1. Mengkomunikasikan
informasi secara adil dan obyektif.
2. Sepenuhnya
mengungkapkan semua informasi yang relevan yang dapat diharapkan untuk
menghasilkan suatu pemahaman dari penggunaan laporan, pengamatan dan
rekomendasi yang disampaikan
3. Peranan dan manfaat etika bisnis dalam
teknologi
Dalam era kini, informasi dipandang
sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga
mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu
manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang
khusus yaitu manajer informasi atau Chief Information Officer (CIO). Sebagai
manajer jelas harus mengetahui etika manajemen. Aspek keuangan merupakan suatu
aspek yang yang sangat sensitif, demikian juga dengan aspek informasi. Dengan
demikian hak dan tanggung jawab manajer mengisyaratkan bahwa syarat manajer
harus “beretika (bermoral) tinggi dan kuat”.
Sebagai seorang yang profesional, kita
mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi
informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus
menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu
termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia
yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer
atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat
keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi
informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus
dipertimbangkan.
Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang
besar dalam kehidupan manusia. Karena TI ibarat pisau bermata dua, legal dan
ilegal, baik dan buruk, maka mau tak mau berhubungan dengan etika.
Merupakan hal yang penting untuk
mengetahui bahwa hal yang tidak etis belum tentu ilegal. Jadi, dalam kebanyakan
situasi, seseorang atau organisasi yang dihadapkan pada keputusan etika tidak
mempertimbangkan apakah melanggar hukum atau tidak.
Banyaknya aplikasi
dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat
dikategorikan dalam empat jenis:
1.
Isu
privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor
e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera
tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai
berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan
komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana
informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak
ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
2.
Isu
akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta
diproses.
3.
Isu
properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta
intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak.
Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan
merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual
lainnya seperti musik dan film.
4.
Isu
aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk
mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Salah satu alasan sulitnya menegakkan
etika di dunia TI adalah karena relatif barunya bidang ini. Tak seperti dunia
kedokteran yang usianya sudah ratusan abad, bidang TI adalah profesi baru.
Walaupun ada juga yang melanggar, dalam dunia kedokteran, etika profesi sangat
dijunjung tinggi. Ini jauh berbeda dengan dunia TI, di mana orang sangat mudah
melanggar etika. Orang masih meraba-raba batasan antara inovasi, kreatifitas,
dan pelanggaran etika. Apalagi dunia ini hampir sepenuhnya digeluti oleh
anak-anak muda yang kerap mengabaikan persoalan moralitas yang abu-abu.
Kemajuan yang telah dicapai manusia
dalam bidang Teknologi Informasi merupakan sesuatu yang patut kita syukuri
karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan
pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang
telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang telah
dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Dibawah
ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negatif (kerugian) dari
penggunaan Teknologi Informasi.
Bisnis dibidang teknologi informasi juga bertujuan mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya dari kegiatan yang dilakukan. Hal itu berarti
pula bahwa sebuah bisnis yang berorientasi pada pencarian keuntungan yang
sebesar-besarnya, juga harus memperhatikan dinamika perkembangan yang ada pada
masyarakat. Globalisasi menciptakan apa yang disebut lingkungan vertical dimana
setiap perusahaan diibaratkan sebagai pemain yang harus bertanding diatas tanah
yang terus bergoyang. Tanah yang terus bergoyang, berarti pula sebuah
ketidakpastian. Hal itu akan membuat pemanfaatan peluang usaha semakin sulit
dan kemungkinan gagal dalam berbisnis akan semakin besar. Persaingan yang ketat
diera globalisasi tersebut menimbulkan banyak alasan bagi pelaku bisnis untuk
melakukan konsentrasi industry, misalnya dengan meningkatkan kemampuan saing,
memudahkan permodalan sehingga semboyan “yang terkuat adalah yang menang” akan
berlaku didalam persaingan tersebut.
Keuntungan :
1.
Kemajuan
teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu
tempat dan tempat yang lain.
2.
Semakin
maraknya penggunaan Teknologi Informasi akan semakin membuka lapangan
pekerjaan.
3.
Bisnis
yang berbasis Teknologi Informasi atau yang biasa disebut e-commerce dapat
mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
4.
Informasi
yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan
Kerugian :
1.
Dengan
pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat
peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan
semakin mudah.
2.
Dengan
mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan
pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi
narkoba.
Etika
dalam Teknologi Informasi
Seperti yang
kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan pekembangan
tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup
manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam bidang it
tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia
juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan.
Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental
manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya
fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara
berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyak
berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan
norma dalam kehidupannya.
Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan
pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada
tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan
akses.
1.
Privasi,
menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan
oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu
mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus
seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya
karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan denganemail pribadi
daripada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat
melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya.
2.
Akurasi,
terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem
informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu,
merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan
nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya
tidak bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar
$672 dari rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan
dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
3.
Properti,
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu
dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan
Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan
rahasia perdagangan (trade secret).
4.
Hak
cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian
kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada
pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat
lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan
diberikan kepada pemegangnya selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
5.
Paten
merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit
didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat
berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.
6.
Rahasia
Perdagangan. Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui
lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang
menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut
untuk diserhakan pada orang lain atau dijual.
7.
Akses.
Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan.
Teknologi informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan
terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung
pengaksesan untuk semua pihak.
Sumber :
http://vegaaugesriana02.blogspot.com/2012/11/bab-8-etika-dalam-akuntansi-keuangan.html
http://njfernandosimatupang.blogspot.com/2012/12/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan.html
http://amaliacharlarosella.blogspot.com/2013/05/etika-dalam-kegiatan-produksi-dan.html